Pertama kali ke luar negeri!



Kebayang gak tiba-tiba dapat rejeki ajakan jalan-jalan ke luar negeri, tiket, visa, hotel semua dibayarin. Yup itulah pengalaman tak terlupakan terjadi di tahun 2016 ini. Benar-benar rejeki nomplok. Bermula dari salah satu postingan di salah satu grup yang saya join di facebook. Ajakan untuk lari marathon di salah satu pecahan negara pecahan Uni Soviet. Untuk bisa berpartisipasi harus menulis essay dengan tema tertentu ke panitia. Tepatnya di suatu malam di bulan Januari saya mulai mengetik essay dalam bahasa inggris. Tema yang saya ambil ya tentang diri sendiri. Pengalaman menyenangkan dan pahit dalam hidup dan how to overcome those problems. Lumayan makan waktu juga nulis ya. Biasanya hanya nulis status facebook atau tweet atau balas komentar facebook tapi ini essay sepanjang 3 halaman dalam bahasa inggris. Kosa kata gue sih lumayan terasah akibat keseringan nonton serial TV pakai sub englsih (thanks for all season True Blood, Ugly Betty, Breaking Bad, Heroes, Game of Thrones, The Walking Dead dan semua serial yang saya hanya cicipi episode pilotnya :) Ok back to my writing process, kendalanya pada grammar. Menemukan kata yang tepat dalam menulis gak begitu susah bagi saya tapi bagian grammar kadang menyebabkan jadi edit edit dan edit jadi makan waktu. Akhirnya setelah proses menulis makan waktu hampir 4 jam yang selesai tengah malam, saya submit ke email panitia. Done...!

Di postingan sebelumnya saya nulis tentang pengalaman pertama saya mendaki ke lembah Ramma di bulan Maret 2016. Sepulang dari mendaki, sampai di rumah langsung tepar. Bangun subuh sekitar jam 5 badan terasa sakit. Saya cek hp ada sebiji email masuk. Dengan pandangan masih samar, mata masih 5 watt samar-samar saya baca itu email bahasa asing. Ternyata dari panitia penyelenggara bahwa essay saya lolos screening dan saya terpilih untuk ke Kazan, Rusia. Alhamdulillah!
Saya lalu bangkit dengan semangat. Padahal hari-hari sebelumnya rutinitas bangun sampai berangkat ke kantor pasti lesu dan santai. Tapi kali ini beda penuh semangat. Ada senandung nyanyian yang hanya terdengar di kepala  "da da dam da da dam "penuh ceriiiaaa.. Hahahaha...

Sampai di kantor pertama kali yang saya lakukan adalah buka gmail lalu mulai balas email dengan panitia, lalu saya diarahkan untuk balas-balasan email dengan pihak event organizer penyelenggara bernama Roman. Sip. Intinya langkah awal saya harus mulai menyiapkan dokumen awal. Passport!

Mengurus passport sih gak terlalu ribet. Kendala yang saya alami semua dokumen seperti KTP, Ijazah dan Kartu Keluarga harus bawa asli. Kartu keluarga tuh susah nyari aslinya karena selama ini saya cuma gunakan foto kopian. Setelah ketemu urusan beres. Bayar biaya di BNI lalu 3 hari kerja katanya beres. Tapi supaya cepat saya tanya orang sana bisa gak dua hari beres? katanya bisa. Jadi setelah dua hari saya kesana lagi nagih janjinya eh malah dipersulit. Katanya jangka waktu standar 3 hari. Saya bilang mba mba yang kemarin bisa jadi hari ini. Trus sama seorang kepala bagian disana tanyain passportnya sebenarnya untuk apa. Saya lalu jelaskan semuanya... Saya lalu dipanggil masuk ke ruangannya dikira teroris kali ya, lalu mulai perlihatkan bukti email emailan saya selama ini dengan seorang yang bernama Roman, akhirnya dia percaya lalu menyerahkan passport saya. Senangnya....

Kemudian email-emailan Roman berlanjut. Proses selanjutnya adalah pengurusan visa ke konsulat kedutaan Rusia di kuningan Jakarta. Untungnya pengurusan visa bisa diwakili jadi waktu itu minta tolong sama Adhek, teman kuliah dulu yang memang mukimnya di Jakarta. Prosesnya ribet luar biasa, butuh inilah, butuh itulah... Kamu bisa baca proses saya mengurus visa  >>disini<<

Sambil proses ngurus visa, saya disuruh submit foto. Awalnya saya kirim foto-foto selfie gue waktu mendaki di lembah Rammah eh malah diprotes. Wakakak! Katanya foto harus resolusi tinggi, minimal 5MB dan harus pakai jasa photografer professional. Ya elah... pihak panitia lalu kirimin saya sampel foto yang dimaksud, saya harus foto dan hasilnya harus kurang lebih seperti ini.
Bhaaak! Ya ampun gue gak setampan Daniel Craig atau Hugh Jackman. Atau saya disangka mirip om Morgan Freeman kali yak? Lalu keesokan harinya saya lalu ke studio foto di jalan Kakatua Makassar. Beres!

Saat paling melegakan saat urusan visa kelar. Kendala paling ribet, waktu itu pihak kedutaan require tiket yang sudah issued bukan tiket yang masih status booking. Kasihan si Adhek yang mondar mandir ke kedutaan bantuin gue ngurus visa. Setelah Roman kirimkan tiket yang sudah diissued, beres deh urusan. Oh iya by the way, biaya urus visa saya harus gunakan service express fee karena waktu sudah mepet, biayanya 2x lipat dari yang normal. Biaya exprees $175 dan wajib gunakan kurs disana sebesar 14rb jadi habis 2,5juta. Untungnya biaya ini di reimburse di kemudian hari :)


Ok deh di postingan kali ini cukup sampai disini. Selanjutnya saya akan bahas pengalamn seru di postingan berikutnya, terbang melalui connecting flight dari Makassar --> Jakarta --> Doha --> Moscow --> Kazan yang bikin teler sepanjang perjalanan. Banyak pengalaman seru mulai dari ditegur pertugas bandara gegara kebanyakan foto, kendala bahasa sama petugas bandara Moscow yang bikin puyeng dan hampir ketinggalan pesawat di Doha. Stay tune!

0 comments:

Post a Comment

 

Flickr Photostream

Twitter Updates

Meet The Author